Pages

Selasa, 03 Agustus 2010

Menyemangati adalah suatu kebaikan


Ada seorang pemangkas rambut sedang membimbing muridnya.

Ketika si murid selesai memangkas rambut pelanggan pertama, si pelanggan itu berkata, ”Rambutku masih terlalu panjang.”

Si murid itu diam saja, guru pembimbing yang ada disampingnya sambil tersenyum memberi penjelasan, ”Rambut panjang membuat Anda memancarkan kemantapan, ini yang dikatakan orang walaupun berilmu dan pandai namun tidak suka menonjolkan diri di depan orang lain.”

Pelanggan itu dengan senang hati melangkah keluar.

Setelah murid itu selesai memangkas rambut pelanggan kedua, pelanggan itu berkaca sambil berkata, ”Potongan rambutku kependekan.”

Murid itu diam saja, kemudian sang guru memberi penjelasan sambil tersenyum, ”Rambut pendek membuat Anda kelihatan bersemangat, bersahaja, jujur dan baik hati.” Mendengar pujian itu pelanggan ini dengan riang berjalan pergi.

Murid itu selesai memangkas rambut pelanggan ke tiga. Si pelanggan dengan tertawa berkata, ”Waktu yang dipergunakan memangkas cukup panjang.”

Murid itu tak berkata apapun, akhirnya sang guru dengan tertawa memberi penjelasan, ”Seorang pemimpin sangat membutuhkan waktu yang lebih panjang. Apakah Anda belum pernah mendengar perkataan, masuk pintu sebagai sarjana yang berambut acak-acakan, keluar pintu sebagai pelajar yang rapi?” Pelanggan itu tertawa terbahak-bahak dan pergi.

Si murid selesai memangkas rambut pelanggan ke empat. Pelanggan itu berkata sambil tertawa, ”Hanya butuh 20 menit sudah habis perkara.”

Si murid terlihat kehilangan akal, kembali sang guru yang memberi penjelasan, ”Zaman sekarang waktu adalah uang, ketrampilan yang cekatan adalah untuk mendapatkan waktu dan uang bagi Anda.” Pelanggan itu tertawa dan berpamit pergi.

Malamnya setelah salon itu tutup, si murid dengan perasaan takut bertanya kepada gurunya, ”Saya tidak sekalipun berbuat hal yang benar, mengapa Anda selalu membela saya ?”

Guru itu sambil tertawa berkata, ”Tidak salah, setiap permasalahan selalu terkandung karakter rangkap, ada benar dan salah, ada keuntungan dan kerugian, saya selalu menyemangati kamu dihadapan para pelanggan tidak lain disebabkan 2 hal.

Pertama terhadap para pelanggan, hal tersebut membuat mereka gembira, karena siapapun dia akan selalu senang mendengar ucapan yang bertuah.

Kedua terhadap dirimu, disamping sebagai penyemangat, juga sebagai cambuk agar kamu tahu bahwa segala hal adalah sulit pada awal mulanya. Saya berharap kamu selanjutnya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih sempurna.”

Sang murid sangat terharu. Sejak saat itu, dia semakin tekun belajar ketrampilan  dan tekniknya menjadi kian hari kian mahir.

Menyemangati menimbulkan efek, guru menyemangati murid, murid semakin bersemangat. Angkatan tua menyemangati angkatan muda, angkatan muda semakin berbakti. Atasan menyemangati bawahan, bawahan berlipat menunaikan tugasnya.

Majikan menyemangati pekerja, pekerja akan lebih memberi perhatian pada pekerjaannya, suami dan istri saling menyemangati, keluarga akan jadi harmonis, perkawinan jadi sukses.

Manusia akan mengembangkan layar dalam kehidupan juga karena disemangati, dengan memberi semangat, orang lain akan merasa senang atas keberhasilannya, dengan penyemangatan akan dapat tercipta keajaiban.

Menyemangati orang lain merupakan seni dalam bergaul juga sebagai semacam kebaikan menjadi orang yang tulus. Orang yang disemangati penuh dengan rasa bersyukur didalam hati, justru merupakan balasan yang terbaik bagi si penyemangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...