Pages

Kamis, 12 Agustus 2010

Gadis yang merasa puas dan bahagia akan diri sendiri

Aku teringat beberapa waktu yang lalu, ibuku membelikan sebuah T-shirt . Aku bertanya berapa harganya. “Lebih dari seribu dollar,” katanya.

“Apa?!! Ibu, saya dapat membeli banyak sekali T-shirt dalam jumlah uang yang sama!” jawabku dengan perasaan hampir tak mempercayainya.

“Tapi ini kualitasnya jauh berbeda,” sanggah Ibu.

“Ibu, saya tidak melihat perbedaannya…”

Banyak orang membeli pakaian bermerek hanya karena kualitas dan disainnya unik. Namun aku percaya bahwa perancang busana akan mematok harga yang sesuai dengan hasil karyanya.

Akan tetapi banyak orang membeli busana perancang terkenal hanya untuk mendongkrak status dan pamer kekayaan. Mereka berpikir dengan menggunakan busana tersebut dapat mengubah dirinya menjadi “seseorang” dan mendapat respek dari orang lain.

Mereka tidak menyadari bahwa hal itu bukan terletak pada apa yang Anda kenakan, namun bagaimana Anda berperilaku barulah merupakan cermin kepribadian Anda.

Aku tentu tidak mengingkari bahwa aku pernah membayangkan bahwa ada seseorang yang mau membelikanku barang-barang bermerek. Namun itu hanyalah impianku saja. Membayangkan diri sendiri mengenakan pakaian Channel, sunglasses Christian Dior, sepatu Lanvin dan membawa tas Burberry.



Aku akan tampak seperti orang asing!

Aku tidak dilahirkan dengan membawa sendok perak, aku hanyalah seorang biasa saja, seorang gadis yang bahagia dan puas dengan dirinya sendiri.

Aku selalu berusaha  mencari ide model busana dan gaya seperti apa yang sesuai dengan kepribadianku. Atasan seharga lima puluh ribuan dan rok seharga diatas seratus ribu sudah nampak cantik dan anggun.

Keluarga dan teman-teman seringkali memuji dengan mengatakan, “Aku suka sekali gayamu” atau “Kamu terlihat cantik memakainya”.

Sapaan mereka tidak pernah luput mengisi hari-hariku. Melihat selama ini mereka begitu perhatian terhadap diriku. Di saat diriku tertimpa masalah, mereka mau mengulurkan tangan untuk membantuku, di saat diriku terpuruk dalam krisis kepercayaan, mereka menunjukkan kepeduliannya.

Mereka mempercayai diriku dan mau berbagi kesulitannya denganku, mereka mengingat hari ulang tahunku dan dengan tulus hati menyampaikan harapan terbaiknya. Aku dapat bangun pagi dan pergi ke taman untuk berlatih kebugaran setiap harinya.

Aku dapat menolong orang dengan segenap kemampuanku. Dan aku dapat berbaring dengan nyaman di tempat tidurku pada malam hari, hatiku penuh dengan rasa syukur dan harapan. Aku merasa begitu puas dan bahagia, dan  karena itu diriku memancarkan kepercayaan diri dan perasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...