Pages

Selasa, 03 Agustus 2010

Orang yang dikenal menjadi sangat asing


Kelihatannya kebanyakan orang mengalami hal yang serupa. Semakin mengenal baik semakin kurang memedulikan, berkurang perhatiannya,  oleh sebab itu sering kali mudah terabaikan. Ini merupakan kelemahan karakter kita, juga kelemahan emosi kita, memanjakan diri sendiri, namun telah menyakiti orang-orang terkasih yang akhirnya justru melukai diri kita sendiri.

Tanpa memandang wajah kedua orang tua Anda, dapatkah Anda melukis raut wajah mereka?

Kenanglah dengan serius apakah kelopak mata ibu melipat di sebelah dalam ataukah di sebelah luar? Berapa jumlahnya keriput di dahi ayah?

Pejamkanlah mata Anda dan renungkan. Sejak masa kanak-kanak sampai sekarang, postur tubuh orang tua kita sudah mengalami perubahan sebanyak apa, melihat roman wajah ibu yang bekerja keras menyelesaikan tugas rumah tangga apakah membuat Anda merasa tidak tega?

Apakah sekarang Anda baru terkejut menemukan bahwa semakin akrab dengan seseorang, dia semakin tidak kita kenal dengan jelas! Mengira sudah sangat akrab, bukankah ternyata menjadi teramat asing?

Kenangan tentang orang tua dalam ingatan kita sedemikian jelas, namun ketika mengenang dengan cermat panca indera, paras dan air muka mereka justru terasa sedemikian kabur.

Kemudian, selagi ibu sedang tidur, amatilah wajahnya dengan cermat, ingatlah dia baik-baik dalam mata, dalam otak, dalam hati dan masukkanlah ke dalam kesadaran.

Ketika orang tua merekam pertumbuhan kita, kita justru lupa merekam proses penuaan mereka, sehingga sering kali ketika berpisah selamanya kita mengalami penyesalan mendalam. Sebuah anjuran bagi Anda, “Jangan biarkan kekesalan dan luka batin berlangsung seumur hidup.” Semoga Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...