Pages

Sabtu, 07 Agustus 2010

Pemanis buatan meningkatkan resiko kelahiran prematur


Dari semua bahan pangan yang memiliki nilai nutrisi rendah dan berpotensi membahayakan, saya meletakkan minuman ringan (softdrink) di bagian teratas daftar.

Gula yang terkandung dalam minuman regular telah dikaitkan dengan berbagai efek buruk kesehatan, termasuk kelebihan berat badan, sindrom metabolisme, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskuler.

Satu ulasan dari tim peneliti Afrika Selatan yang diterbitkan European Journal of Clinical Nutrition, edisi April 2008, menunjukkan bahwa pemanis buatan seperti aspartam tampaknya juga berpotensi besar membahayakan kesehatan manusia.

Efek membahayakan dari bahan pangan ini memiliki hubungan khusus selama masa kehamilan. Makanan dan minuman menyediakan sel-sel pembentuk dasar untuk pertumbuhan janin, tapi keduanya bisa memberikan efek beracun yang dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan anak di masa depan.

Sebuah studi yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition (30/6), mengamati hubungan antara konsumsi minuman ringan dan persalinan pada hampir 60.000 perempuan Denmark. Hasil kehamilan yang diamati dalam studi ini adalah kelahiran prematur, yang didefinisikan atas persalinan sebelum 37 minggu usia kehamilan (periode persalinan normal adalah 40 minggu).

Untuk minuman bergula, tidak ada hubungan antara tingkat konsumsi gula dan risiko kelahiran prematur. Namun beda ceritanya untuk minuman pemanis buatan.

Dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya, mereka yang mengonsumsi satu atau lebih minuman pemanis buatan dalam sehari, ditemukan memiliki 38 persen peningkatan risiko kelahiran prematur. Untuk konsumsi empat porsi atau lebih dalam sehari dikaitkan dengan peningkatan risiko 78 persen.

Studi semacam ini tidak dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa minuman pemanis buatan menyebabkan kelahiran prematur. Namun, sebagai penulis penelitian yang diterbitkan Neurotoxicology and Teratology September 2004 menunjukkan, panjang usia kehamilan dapat dipengaruhi oleh paparan terhadap metanol.

Metanol dikenal sebagai racun saraf yang dapat bermetabolisme di dalam tubuh untuk membentuk asam format (racun saraf yang lain), serta formaldehida (yang digunakan untuk mengawetkan mayat). Ini juga merupakan konstituen dari aspartam (pemanis buatan yang paling banyak ditemui).

Satu penelitian yang diterbitkan Life Sciences edisi Juni 1998, menyimpulkan bahwa konsumsi aspartam mungkin berisiko terhadap kesehatan karena memungkinkan pembentukan formaldehida.

Tidak seperti yang kita ketahui selama ini, pemanis buatan bisa memperburuk hasil kehamilan. Namun, mengingat kemampuan mereka membentuk berbagai efek racun dalam tubuh, saran saya, hindari mereka seperti wabah penyakit entah sedang hamil maupun tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...