Selasa, 31 Agustus 2010
Katakan iya pada perihal yang tepat
Pada kiat produktivitas terakhir, saya sampaikan bahwa kemampuan kita berkata “Tidak” pada perihal yang tepat adalah penentu produktivitas kita. Nah, implikasi dari itu sebenarnya adalah kita sebaiknya berkemampuan untuk bekata “Iya” pada perihal yang tepat.
Terlihat sama, namun tidak. Orang yang pintar berkata “Tidak” tidaklah lantas berkemampuan untuk memilih aktivitas atau perihal yang tepat (bukan sekedar baik) bagi dirinya.
Lantas, apa dong kriteria yang bisa digunakan untuk memilih aktivitas yang tepat?
Apa yang bisa saya sarankan adalah pilih apa-apa yang didasarkan atas bakat Anda. Di blog ini, saya pernah mengulas tentang asal muasal bakat, pengembangan diri berbasis bakat dan mengapa Anda perlu berfokus padanya.
Pilihlah apa-apa yang mendekatkan diri Anda pada kekuatan terbesar Anda, yakni pada aktivitas berbentuk skill yang mana:
1. Sebelum melakukannya, Anda terbayang-bayang karena ingin segera melakukannya. Apalagi ketika tidak sedang melakukan, Anda berangan-angan bisa melakukannya.
2. Ketika sedang melakukan atau menjalaninya, rasa penasaran dan ingin tahu Anda begitu membuat Anda tenggelam dan terus ingin menjalani. Lebih dari itu, Anda serasa mudah sekali untuk berkonsentrasi atasnya. Anda begitu tenggelam, keasyikan dan lupa waktu.
3. Begitu Anda rampung melakukan atau menjalaninya, tubuh atau fisik boleh lelah, tapi Anda merasa begitu puas. Hati kecil Anda mengatakan bahwa Anda telah serasa menjadi diri sendiri dengan apa yang telah Anda lakukan.
Lantas bagaimana Anda bisa tahu bahwa suatu aktivitas tertentu itu memang benar merupakan kekuatan Anda?
Anda bisa tahu manakala…
Pembelajaran Anda atasnya cepat, dan bahkan Anda punya riwayat sukses atasnya.
Anda cepat sekali dalam mempelajari aktivitas itu, dalam bertambah baik atasnya
Anda kerap sekali memikirkan aktivitas semacam ini, mungkin malah setiap hari
Tak sabar rasanya Anda untuk belajar teknik baru dari aktivitas itu
Anda pernah raih sukses atas aktivitas itu. Bukan Cuma sekali, melainkan berkali-kali.
Orang lain sering berkata, “Kamu emang punya bakat deh” atas jenis aktivitas itu.
Anda mungkin malah pernah meraih penghargaan atau berprestasi (meski tak harus mendapat piagam) dalam melakukan jenis aktivitas itu.
Anda punya tendensi besar atas aktivitas itu.
Anda suka sekali melakukan aktivitas semacam itu, mungkin malah tiap hari Anda pasti melakukannya. Anda selalu berharap-harap bisa kembali melakukannya.
Menyenangkan sekali membayangkan tatkala Anda sedang melakukannya.
Anda sering secara suka dan rela -tanpa harus disuruh, atau meskipun tak disuruh atau bahkan mesti dilarang- menawarkan diri untuk melakukan aktivitas itu.
Pokoknya Anda sering banget entah bagaimana kedapatan melakukan ini. Anda sudah instingtif dalam melakukannya.
Sehingga dari situ…
Carilah dan ciptakan situasi di mana Anda bisa melakukan aktivitas yang memang jadi kekuatan Anda itu. Bisakah Anda mengatur atau menukar jadwal?
Adakah peluang yang datang dari orang lain? Siapakah orang yang bisa Anda ajak bicara?
Bahagialah dengan keputusan Anda untuk berkata Iya pada kekuatan Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar