Jumat, 27 Agustus 2010
Di Lahirkan Untuk Menjadi Pemimpin
Hakikat kemanusiaan seseorang ialah harus berani menjadi seorang pemberani. Berani dalam arti tidak memberi kesempatan pada diri sendiri untuk merasa takut, minder, kaku dan tak bertindak apapun alias diam di tempat, berpikiran negatif, arogan, egois, dll.
Itulah yang sering kita amati dan rasakan di negara kita ini, yang katanya sudah merdeka. Gambaran seorang pemimpin masih jauh dari kata layak untuk disebut sebagai pemimpin, karena jauh dari lubuk hati mereka, mereka lebih memprioritaskan diri mereka sendiri.
Keberadaan rakyat yang nyatanya sangat membutuhkan pertolongan, merupakan gambara umum dalam kehidupan kita sebab mereka jauh dari tempat tinggi hanya bertindak sebagai penonton. Semua ini merupakan sifat yang sangat tidak tepat dimiliki setiap orang yang merasa diri layak dan pantas untuk menjadi seorang pemimpin. Siapakah pemimpin itu?
Kita, kaum muda anak bangsa
Disadari atau tidak disadari bahwa yang dimaksudkan sebagai generasi penerus dalam suatu organisasi apapun ialah mereka yang diyakini sebagai kaum muda, kaum penerus untuk selalu mampu menghidupkan organisasi tersebut.
Jika tidak ada kaum muda yang nota bene individu yang sangat diharapkan membantu untuk terus berkarya, mustahil suatu organisasi dapat dan mampu untuk terus hidup dan berkembang. Karena itu, kehadiran kaum muda merupakan aset yang sangat berharga dan diharapkan oleh siapapun karena kaum muda tersebut adalah jalan untuk melanjutkan karya.
Dan menjadi seorang pemimpin. Tentunya itu harus disadari. Bahwa kaum muda adalah pemimpin masa depan. Karena itu dasar dan hal-hal yang mencitrakan diri sebagai pemimpin harusnya mampu untuk dimiliki oleh siapapun sebab mengingat ungkapan di atas bahwa kita, manusia, terlahir untuk menjadi seorang pemimpin.
Tanpa memandang latar belakang, gender, dan status sosial yang kerap dalam suatu perkumpulan berperan sebagai jurang pemisah yang kian tak mampu melancarkan misi sebagai seorang pemimpin yang luwes karena sudah mulai membangun tembok pemisah berdasarkan kelompok tertentu.
Sosok Pemimpin
Di sini ditekankan bahwa kita, kaum muda adalah sosok pemimpin masa depan. Karena itu kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang penting untuk itu setidaknya sudah menjadi bagian dari hidup yang sebenarnya sudah dimiliki dan menjadi skill dalam mewujudnyatakan di kemudian hari, sebagai pemimpin yang memiliki aneka gagasan kreatif yang mampu mengubah dunia. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kita sebagai seorang calon pemimpin masa depan,
Pertama, good attitude. Harus kita sadari bahwa attitude merupakan sesuatu yang terpenting dalam hidup kita. Ingat, bahwa hanya sedikit orang yang mampu dan bisa menerima respek orang lain jika tanpa dilandasi attitude yang baik sebab attitude yang baik tersebut merupakan sebuah citra diri yang mampu menerima dan mendapat respek dari alam semesta dan lingkungannya.
Tanpa attitude seseorang pasti tidak akan pernah bisa berhasil dalam melaksanakan apapun sebab kita harus mengingat bagaimana attitude itu dapat menjadikan 100% manusia yang hebat dan dengan demikian mampu menjadikan seseorang menjadi pemimpin yang tangguh.
Di dunia ini, yang mampu untuk mengubah segala sesuatunya ialah attitude, karena lewat good attitude maka kita, saya dan Anda, terlahir sebagai manusia perubah yang mampu mewujudkan segala cita-cita, masa kini dan masa depan dengan semangat yang tinggi berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab.
Kedua, knowledge. Ilmu dan pengetahuan tidak dibawa sejak kita lahir. Ilmu dan pengetahuan itu dicari setelah kita paham dan mengerti bahwa ilmu dan pengetahuan itu sendiri sangat perlu untuk menunjang segala sesuatu yang akan kita lakukan.
Karena itu kita sebagai masa depan bangsa, sebagai calon pemimpin bangsa harus mampu menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Dengan demikian kita akan mudah untuk mengerti dan paham akan permasalahan-permasalahan yang akan dan sedang dihadapi.
Jadi sebagai orang yang kreatif, kita harus mampu menyikapi ilmu pengetahuan yang pada saat ini bergerak dengan cepat. Kita harus memiliki wawasan yang luas dan mampu berpikir kritis.
Ketiga, skill. Yang dinamakan orang kreatif itu adalah mereka-mereka yang mampu untuk merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan dan mengontrol apa yang dilakukan baik sekarang maupun yang akan datang.
Mengerti akan keadaan dan situasi sehingga mampu memilih strategi sehingga goal yang dicapai dapat dipenuhi oleh orang-orang yang terkait. Karena itulah seorang calon pemimpin harus memiliki skill atau keterampilan sehingga dalam pelaksanaan segala tugas-tugas memiliki alur yang dapat dilakukan dan dijalankan semua pihak.
Jiwa Pemimpin
1. Semangat
Suatu dampak yang bisa dirasakan oleh orang lain ialah ketika seorang yang dinamakan pemimpin memiliki jiwa semangat dalam menjalankan apapun, termasuk tugas-tugas yang merupakan prioritas. Itu akan sangat terasa apabila orang-orang yang berada di sekitar kita peka untuk melihatnya. Dan biasanya orang-orang yang di sekeliling kita itu akan ikut semangat jika melihat seorang pemimpin yang selalu semangat dalam mengerjakan tugas-tugas.
2. Jujur
Dalam kehidupan kita sehari-hari ungkapan jujur sudah sangat sering kita dengar. Namun jika kita bertanya tentang penerapannya dalam diri kita, ialah sesuatu yang masih dipertanyakan hasilnya. Sudahkah kita jujur dalam menjalani hidup kita?
Harus kita tahu kalau ternyata kejujuran merupakan salah satu sikap mental yang paling utama dan hakiki di manapun kita berada. Karena itu sudah barang tentu sangat diharapkan sebagai pemimpin harus memiliki nilai-nilai kejujuran yang sangat luhur. Sebab dengan demikian, maka dapat dipastikan kepemimpinannya bisa menuai hasil yang diharapkan. Jadi kejujuran merupakan modal yang tak kalah penting untuk meraih sukses.
3. Berdedikasi
Seseorang yang dinyatakan layak untuk menjadi pemimpin ialah ketika orang lain melihat bahwa dia memiliki jiwa kepemimpinan dengan dedikasi yang tinggi. Lebih memprioritaskan kepentingan umum dibanding kepentingan sendiri. Itu merupakan salah satu cirri utama sehingga seseorang layak menjadi pemimpin.
Jiwa yang berdedikasi merupakan hal mutlak yang sebenarnya sudah harus ada dalam jiwa seorang pemimpin. Jangan pernah mengabaikan permasalahan yang dialami oleh warganya. Harus memiliki rasa simpati dan empati, dengan tujuan agar mampu menempatkan diri di posisi warganya yang menderita sekali pun.
4. Berkomitmen dan memiliki tujuan
Komitmen bisa dikatakan sebuah janji di mana seseorang memiliki keterikatan untuk melakukan sesuatu. Namun kita harus mengingat, bahwa terikat dalam kasus ini bukanlah dilakukan dengan rasa terpaksa.
Keterikatan yang dimaksud lebih mengarah kepada karakter kita akan apa yang seharusnya untuk kita lakukan sebagai orang yang telah menyepakati untuk melakukannya di kemudian hari. Seiring dengan itu terungkaplah sebuah janji, yang mau tidak mau harus dilakukan. Dan seorang pemimpin yang baik dan bijaksana, sudah selayaknya tidak ingkar janji.
Dengan dilakukannya itu semua, dan tidak melah dilalaikan tugas serta mampu menepati janji, merupakan sebuah ketulusan dalam memanage setiap langkah yang akan dicapai sehingga sampai pada tujuan yang diinginkan.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita merupakan (calon) pemimpin yang baik? Jika kita (saya dan Anda) adalah seorang pemimpin yang baik, yang penting untuk kita ingat ialah, bahwa kita harus memiliki apa yang telah dikemukakan di atas. Siapakah calon pemimpin itu? Kitalah, para kaum muda, pemimpin masa depan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar