Pages

Rabu, 21 April 2010

Pintar vs Bodoh

Setiap orang punya perjalanan hidup yang berbeda-beda dan menerjemahkan perjalanan
hidupnya pun tak akan sama kedalam petuah-petuah kata yang bermakna.

Berikut tulisan-tulisan ini, semoga bermanfaat bagi banyak orang:

1. Terlalu Banyak Ide
Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak
satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide
dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya.

2. Miskin Keberanian untuk memulai
Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang
“bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose.
Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.

3. Telalu Pandai Menganalisis
Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis
dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point.
Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.

4. Ingin Cepat Sukses
Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk
mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan
panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.

5. Tidak Berani Mimpi Besar
Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai.
Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar,
bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.



6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu.
Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.

7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai
Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah
bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang
“bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.

8. Maunya Dikerjakan Sendiri
Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh”
menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.

9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan.
Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.

10. Tidak Fokus
Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.

11. Tidak Peduli Konsumen
Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah oke
berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?.
Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.

12. Abaikan Kualitas
Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka
tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sednagnkan orang “pintar” sering
mengabaikan kualitas, karena sok tahu.

13. Tidak Tuntas
Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya
banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu
bisnisnya saja.

14. Tidak Tahu Prioritas
Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah
yang akan dijadikan prioritas.

15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit
kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. di lain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas
untuk bekerja keras dan sok cerdas.

16. Mencampuradukan Keuangan
Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan
keuangan pribadi dan perusahaan.

17. Mudah Menyerah
Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang
lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali
mengalahkan hambatan tersebut.

18. Melupakan Tuhan
Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur
tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama
sebagai ibadah horizontal.

19. Melupakan Keluarga
Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan
bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga.

20. Berperilaku Buruk
Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai
seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri
diatas kakinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...