Kamis, 02 September 2010
Nikmati Kehidupan Diri Sendiri
Kehidupan itu sangat adil, yang seharusnya Anda miliki sedikit pun tidak akan dikurangi, yang bukan seharusnya Anda dapatkan juga sedikit pun tidak akan dilebihi.
Ada sebagian orang selalu takut peristiwa yang menyedihkan akan menimpa dirinya. Tetapi sebenarnya kehidupan ini memang demikian, ada kegembiraan juga ada kesedihan.
Pada kenyataannya, seseorang tidak akan kehilangan bakatnya karena mengalami kegagalan. Hanya karena ia tidak berhasil pada bidang ini, maka seharusnya ia bisa mencari tempat yang lebih sesuai untuk memanifestasikan dirinya.
Sebaliknya bisa dikatakan, seseorang jika terlalu lancar saat menimba ilmu, kemungkinan ia tidak bisa merendahkan harga dirinya untuk meniti karier dari bawah, ia hanya bisa mengandalkan gaji bulanan untuk menjalani kehidupannya.
Lantas bagaimana dengan nasib baik atau musibah, siapakah yang bisa memprediksikan? Terhadap kehidupan ini, kita selaku manusia tidak ada hal-hal yang perlu dibanggakan. Tetapi juga tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan pula.
Mendapatkan dan kehilangan dalam kehidupan ini, kadang kala juga tidak bisa diutarakan secara jelas, kadang kala ada juga hal-hal yang sangat sederhana sekali, di sini yang paling penting adalah berusahalah dengan giat untuk mengerjakan hal-hal yang ingin Anda lakukan.
Ada dua orang sahabat karib, di saat mereka masih duduk di SMA, nilai rapor mereka berdua selalu berada di rangking 1 dan 2 dari seluruh sekolah.
Kemudian salah satu diantara-nya tidak melepaskan kegemarannya akan sastra, musik, kaligrafi, seni dan filsafat, sedangkan yang satunya mulai dari awal hingga akhir tidak pernah memperhatikannya lagi. Oleh sebab itu kesenjangan prestasi mereka semakin lama semakin besar.
Akhirnya yang terus menekuni bidang tersebut pergi ke Amerika mengikuti sebuah studi. Saat selesai, ia kembali ke negerinya dan dalam waktu yang singkat diangkat sebagai dekan di sebuah Universitas ternama, keprofesionalan dirinya juga diakui oleh dunia internasional.
Sedangkan temannya, meski dia juga mengajar di sebuah Universitas, tetapi profesionalnya tidaklah setenar temannya yang menjadi dekan. Akan tetapi orang ini telah menulis banyak sekali karya tulis tentang sosiologi.
Boleh dikatakan bahwa dalam bidang sosiologi orang tersebut telah mendapatkan prestasi. Hasil prestasi yang di capainya sangat jauh untuk bisa dipahami oleh temannya yang menjadi dekan.
Coba pikirkan: jika kedua orang tersebut sama-sama sepenuh hati konsentrasi pada satu bidang penelitian, bukankah kedua orang tersebut sama-sama bisa mendapatkan hasil prestasi yang luar biasa dalam profesionalnya?
Pada kenyataannya, dua orang yang mempunyai watak yang berbeda ini, sudah ditakdirkan akan menjalani dua jalur yang berbeda. Setiap orang sudah mempunyai arah tujuan masing-masing, tidak mungkin selalu bisa berjalan di jalur yang sama dengan orang lain.
Benda yang tidak seharusnya didapatkan, maka ditakdirkan tidak akan kita peroleh. Dan benda yang seharusnya Anda dapatkan, cepat atau lambat pasti akan menjadi milik Anda. Bila dalam pengamatan kita hanya bisa melihat apa yang diperoleh seseorang, tetapi tidak melihat apa yang hilang darinya, apa artinya semua ini? Bagaimana pula dia bisa merasa bahagia?
Jangan terlalu memperhitungkan apa yang Anda peroleh atau apa yang telah hilang dari Anda. Hendaknya dengan ketenangan kerjakan hal-hal yang ingin Anda lakukan. Bila Anda gunakan waktu dan energi untuk mengerjakan dengan baik pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda, maka Anda akan bisa mendapatkan segala sesuatu yang seharusnya Anda dapatkan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar