Kamis, 23 September 2010
Bagaimana Membuat Orang Lain Menyukai Anda
Bagaimana cara disukai teman
Jika setiap ketemu sama orang, atau teman lama, atau teman yang sudah lama tak jumpa kita selalu canggung, maka perlu ada sesuatu yang perlu dibenahi dari diri kita. Sambil saya sendiri ngaca, yuk kita liat beberapa tips untuk membuat diri disukai orang lain:
Yang pertama dan utama, adalah lebih manjur manakala Anda bertemu cukup sering terlebih dahulu dengan orangnya, amat bagus sekali bila tatap muka. Ini untuk menumbuhkan kesan familiaritas yang kuat.
Sebaiknya Anda menemui dia manakala mood nya sedang bagus, dan hindari manakala dia lagi bete atau stress. Hal ini akan membuatnya bisa mengaitkan (Anchor), atau mengasosiasikan kehadiran Anda hanya dengan perasaan-perasaan bagus. Sama persis seperti bagaimana iklan di Tv yang selalu pake artis yang cakep dan tersenyum.
Temukan kesamaan antara Anda berdua dan bicaralah tentangnya. Apapun yang Anda berdua sama-sama sukai pokoknya.
Jadikan dia tahu, lewat orang ketiga, bahwa Anda menyukainya atau mengaguminya, kalau bisa dengan alasan2 yang spesifik. Ini bisa memberikan pengaruh yang lebih dahsyat ketimbang manakala Anda mengatakan secara langsung kepadanya.
Mintalah bantuan kecil kepadanya. Iya, Anda minta tolong ke dia, dan bukan sebaliknya. Ini kayaknya seperti naik angkot salah jurusan memang, tapi sudah deh percaya. Ini karena adanya fenomena rasionalisasi terbalik yang terjadi di sini. Mungkin Anda merasa harus suka terlebih dahulu pada seseorang untuk kemudian Anda jadi bersedia membantunya.
Benar melulu begitukah? Pernah nggak Anda ngasih uang pada seorang pengemis? Begitu Anda melakukannya, Anda jadi lebih suka pada dia. Kenapa? Ini karena pikiran Anda membalik ke belakang untuk memberi pembenaran atas tindakan Anda, buktinya sudah menolong, itu artinya Anda memang suka sama dia.
Tunjukkan bahasa tubuh dan nada bicara yang baik, meskipun dianya lagi dingin-dinginya atau pas lagi mood jelek. Ingat, bahwa bahasa tubuh pegang peranan 55%, nada bicara 38%, dan kata-kata 7%. Ini berlaku terutama untuk para perempuan. Pesan yang Anda sampaikan memang penting, namun bagaimana Anda mengatakannya itu yang lantas bisa membuat beda.
Secara umum, ini juga terkait dengan bagaimana Anda membawakan diri. Jangan sekedar bermodal tampang apalagi penampilan. Akhlak dan perilaku Anda akan amat berperan dalam menggaet perhatian positif dari lawan bicara.
Rapport yang buruk dalam komunikasi
Lakukan rapport dengan cara sesuaikankan postur tubuh, melakukan mirroring, seolah-olah Anda adalah cermin darinya. sesuaikan nada bicara. Bila dia bersuara rendah, cobalah untuk juga menggunakan nada rendah dalam berbicara. Sesuaikan kecepatan bicara.
Bila dia berkata cepat, lakukan hal yang sama, bila dia berkata lambat-lambat, lakukan hal yang sama dengan banyak hentian bicara. Kenapa? Karena kita suka sama orang-orang yang tampak, bicara, dan bahkan berjalan sama seperti kita. Gimana gimana, kita punya narsisme tak disadari.
Yang penting, jangan lakukan mirroring terhadap bahasa tubuh orang-orang yang sedang stres, tertekan apalagi marah-marah.
Termasuk juga, gunakan kata-kata yang bersifat positif. Gunakan hanya kata-kata yang berstruktur dan bermakna positif, dan manakala bertemu istilah bermakna negatif, maka gunakan negasi.
Karena setiap Anda menggunakan kata negatif, maka bayangan dan ingatan buruk yang terkait dengan kata itu akan muncul dan bisa tumpah meluber. Nah, untungnya pikiran bahwa sadar kita tak bisa mengenali negasi, jadi kita bisa mengakalinya.
Coba perhatikan saja kata-kata berikut: “Ini tidak bagus, aku tidak begitu senang dan juga tidak bersemangat melihatnya.”
Dan bandingkan dengan: “Ini jelek ih, aku benci dan sesak melihatnya.”
Dua itu maknanya sama. Tapi yang pertama sifatnya netral, tidak ada beban emosional seperti yang kita rasakan pada kalimat kedua.
Buat dia merasa nyaman berada di dekat Anda. Karena orang akan menilai Anda dari bagaimana dan apa-apa yang dia rasakan manakala dia berada di dekat Anda. Maka berbicaralah dengan cara-cara yang membuat dia merasa baik atau baikan dan nyaman.
Lakukan kontak mata yang wajar, buat dia senang dengan cerita dan gurauan. Buat dia merasa bangga atas apa-apa yang memang dia anggap penting. Jika dia memang suka dianggap pintar, maka buat dia bangga atas hasil ujiannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar