Pages

Senin, 16 Januari 2012

Tips Agar Suami-Istri Tak Sulit Mengucap Maaf Usai Bertengkar

Pertengkaran kerap terjadi dalam sebuah hubungan pernikahan. Pertengkaran ini, jika melibatkan adu mulut, bisa membuat salah satu pihak tersakiti.

Tidak sedikit para suami yang tak sadar mengeluarkan kata kasar saat bertengkar. Di akhir pertengkaran mereka pun enggan mengucapkan kata maaf.
Psikolog yang menulis buku laris 'The Dance of Anger', Harriet Lerner, berpendapat pria yang sulit meminta maaf bisa jadi karena mereka tidak punya cukup keberanian memikul tanggungjawab atas sikap buruknya. Cukup banyak juga orang yang tidak punya cukup ruang di hatinya untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada pihak yang tersakiti.

Jika Anda menghadapi situasi di atas, Lerner menyarankan, jangan paksa atau buat pasangan merasa dirinya harus meminta maaf. Paksaan atau tekanan Anda tersebut malah bisa membuat masalah semakin bertambah rumit. Kritikan dan keluhan Anda pada sikapnya pun dapat membuat suami semakin enggan meminta maaf.

Suami merasa jika meminta maaf hal itu bisa membuat pertengkaran timbul lagi. Dia juga engga mendengar ocehan istrinya yang dianggapnya akan semakin bertambah panjang, jika dirinya meminta maaf.

Lerner mengatakan, orang yang berada dalam suatu hubungan sulit untuk meminta maaf jika mereka merasa akan dikritisi ketimbang dihargai. Para istri pun tidak akan mendapat maaf dari suaminya jika mereka membesar-besarkan masalah.

Misalnya saja, saat suami sudah tiga kali pulang kerja sangat malam tanpa memberitahu Anda. Kalau Anda terus menceramahinya, dia pun tak akan meminta maaf pada Anda, meskipun sudah terlambat lima kali sekalipun. Suami tidak akan berpikir soal kata 'maaf' tersebut. Justru yang dia rasakan adalah 'ceramah' istrinya yang terus-menerus.

Kalau Anda menyerang karakternya, misalnya dengan mengatakan, suami bukanlah orang yang bisa diandalkan atau suami tidak pernah perhatian, Anda semakin sulit membuatnya berkata maaf. Lerner menegaskan, orang akan meminta maaf atas apa yang dilakukannya, bukan karena siapa dirinya.

Jadi, saran Lerner, cobalah fokus atas sikap pasangan yang Anda rasa salah. Lihat pada kenyataan yang ada, jangan campuradukkan dengan masalah lain. Psikolog yang juga pernah jadi bintang tamu acara 'Oprah Winfrey Show' itu mengatakan, mintalah suami meminta maaf jika memang Anda layak mendapatkannya. Tapi jangan jadikan permintaan itu sebagai pertengkaran.

Lerner menyarankan, ketimbang bertengkar tanpa henti, berikan suami contoh. Kenapa tidak Anda yang meminta maaf lebih dulu dengan tulus, kalau memang permintaan maaf itu diperlukan. Ketulusan Anda meminta maaf bisa menular dan jadi contoh kedewasaan untuk suami.

Suami yang sulit mengucapkan kata maaf pun bisa saja menggunakan cara non verbal untuk menunjukkan perasaan bersalahnya. Kalau memang hal tersebut dilakukannya, terimalah dengan tulus, tanpa perlu mempermasalahkan lagi soal kata maaf tersebut.

(eny/kik)
Eny Kartikawati - wolipop
redaksi[at]wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...