Pages

Senin, 16 Januari 2012

5 Alasan Salah Saat Memutuskan Menikah

Banyaknya perceraian yang terjadi, dapat dipicu oleh alasan yang salah saat memutuskan untuk menikah. Menurut para pakar pernikahan, ada lima alasan yang salah, namun paling sering terjadi. Simak kelima alasan tersebut, seperti yang dikutip dari 360divorce.

1. Tertarik Hanya pada Fisik Pasangan
Menurut Michele Weiner Davis, terapis asal Colorado dan penulis buku 'The Sex-Starved Marriage' dan 'The Sex-Starved Wife', "Banyak orang yang bingung antara cinta dengan daya tarik seksual dan ini dapat mengakibatkan pernikahan berumur pendek."

Fisik seseorang jelas akan berubah seiring dengan berjalannya waktu. Daya tarik seksual adalah salah satu faktor yang dapat membuat pernikahan tetap bahagia. Namun daya tarik seksual jelas bukan fondasi dari komunikasi yang kuat serta pernikahan awet.

2. Agar Bisa Jauh dari Keluarga
Banyak pria atau wanita single yang merasa 'terjebak' saat tinggal dengan orangtuanya. Ketika seseorang datang untuk melamarnya, maka mereka pikir inilah kesempatan untuk bisa tinggal jauh dari keluarga. Pada akhirnya mereka pun tak terlalu peduli dengan pasangannya.

"Banyak cara agar bisa tinggal berjauhan dengan keluarga. Membuat komitmen seumur hidup dengan seseorang yang bukan pasangan idaman tentu bukan pilihan terbaik," tambah Michele.

3. Usia
Takut disebut sebagai 'perawan tua' atau adanya tekanan dari keluarga membuat beberapa wanita ingin segera menikah tanpa mempedulikan siapa pasangannya. Menikah karena faktor usia bukan alasan yang tepat. Ketakutan karena tidak bisa menemukan pasangan bisa saja membuat pernikahan berantakan karena belum siapnya mental seseorang.

4. Mengesampingkan Masalah
Jika pasangan mudah marah dan Anda pun kerap kali kehilangan kendali, maka ini merupakan tanda bahwa hubungan yang dijalin belum stabil dan kemungkinan besar tak bisa berujung dengan pernikahan. Sayangnya, banyak orang yang tak peduli akan perilaku kasar ketika masih berstatus pacaran, dan hal itu akan membuat pernikahan berantakan.

"Mereka melihat adanya perilaku yang bermasalah antara dirinya dan pasangan, namun mereka berpikir perilaku tersebut bisa hilang ketika menikah nantinya. Tapi semua itu salah," jelas Barbara Bartlein, penulis buku 'Why Did I Marry You Anyway? Overcoming the Myths that Hinder a Happy Marriage'.

5. Sakit Hati
Sakit hati sering kali menjadi alasan orang untuk menikah. Kehidupan percintaan yang sebelumnya telah hancur, Anda pun segera mencari pengganti si dia. Agar terlihat 'menang', lamaran dari kekasih baru (yang belum terlalu dikenal) pun diterima. Balas dendam jelas bukan alasan yang tepat, karena pernikahan bukanlah 'senjata' untuk mengalahkan sang mantan.

(eya/hst)
Eya Ekasari - wolipop
redaksi[at]wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...