Pages

Kamis, 08 Maret 2012

Ciri-ciri Pasangan Jiwa

Rasanya jka sudah bertemu pasangan jiwa, apa saja bisa kita lakukan dengan mudah. Sayangnya mencari pasangan jiwa terkadang membutuhkan waktu bertahun-tahun, atau proses yang rumit. Ada kalanya kita kelelahan sendiri sebelum meyakini pasangan jiwa kita. Sebenarnya, ada beberapa tanda bahwa si dia adalah pasangan jiwa paling tepat untuk kita.

1. Segala Kekurangannya Tampak Lenyap
Percayakah Anda tentang teori bahwa Hawa tercipta dari tulang rusuk Adam? Walaupun teori itu belum tentu kebenarannya, tanpa disadari, setiap lelaki atau perempuan pasti mencari 'bagian hilang' tersebut. Ketika 'bagian hilang' itu kita dapatkan, kita tidak akan melihat si dia mempunyai kekurangan di sana-sini. Yang ada, si dia adalah sosok sempurna. Bahkan, tak jarang kekurangan si dia bagi kita adalah kelebihan. Misalnya, pasangan lelaki Anda tidak memiliki kendaraan, Anda mungkin berpikir, “Ah, bisa jadi Tuhan menakdirkan agar kami lebih sering meluangkan waktu bersama.”

2. Membimbing Kita ke Jalan Yang Benar
Pada dasarnya, perempuan ingin mendapatkan suami yang bisa menjadi apa saja (ayah, saudara, sahabat, teman, kekasih). Akan tetapi, jangan salah. Laki-laki juga mencari hal yang mirip pada diri perempuan. Jika laki-laki tersebut menyadari bahwa hidupnya lebih baik ketika bersama Anda, biasanya dia akan mempertahankan Anda mati-matian.

Anda juga bisa melihat pengaruh kebaikan terhadap dirinya. Biasanya, pasangan jiwa yang tepat akan membuat entah laki-laki atau perempuan akan lebih sering beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Sehingga menjadi lebih terbuka hatinya dalam menolong orang, atau sikap-sikap baik lainnya. Sebaliknya, pasangan jiwa yang salah akan membuat Anda tergelincir dan sering berbuat hal-hal yang buruk. Dimana Anda akan menjadi jauh dari Tuhan atau pusat kebaikan (bagi yang tidak percaya Tuhan).

3. Mau Menyerahkan Hidup kepada Kita
Pada dasarnya, semua orang sangat egois, mau menang sendiri. Akan tetapi, demi pasangan jiwa yang tepat, kita akan mau berkorban apa saja, termasuk kehidupan kita. Bahkan, tanpa berharap imbalan apa-apa. Tentu kita harus memperhatikan perbedaan antara orang yang tulus dan orang licik yang berpura-pura tulus mengorbankan diri kepada kita. Orang yang tulus biasanya akan terus-menerus mengorbankan diri, sebaliknya orang licik hanya akan berhenti pada tempat-tempat tertentu.

Akan tetapi, kita juga perlu berkaca sejenak. Apakah kita juga orang tulus, atau orang licik yang hanya mau berkorban ketika pasangan sudah berkorban? Jika jawabannya yang terakhir, berarti kita sedang menutup diri dari pasangan jiwa mana pun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...