Pages

Minggu, 03 Oktober 2010

Ingin menjadi lebih baik perhatikan dengan siapa anda berteman

“(kualitas) Seseorang itu adalah menurut (kualitas) sahabat karibnya. Karena itu, perhatikanlah dengan siapa ia berteman dekat “


Bila kita ingin mengetahui tentang seseorang, maka mari kita lihat saja siapa yang menjadi temannya. Sesungguhnya kualitas diri kita adalah hasil interaksi dengan lima orang yang selalu bersama dengan kita. Dengan siapa kita sering bersama akan berdampak pada menjadi apa kita nantinya. Siapapun orang tempat kita melewatkan waktu bersama, dia bisa mengangkat kualitas diri kita ataupun menjatuhkannya.

Siapa saja orang2 yang mana kita kerap berinteraksi dengannya akan mempengaruhi lintasan pemikiran kita sampai pada urusan2 yang kerap kita tangani. Akan ada sisi-sisi dari dalam diri kita yang pada akhirnya akan diperkuat dan dikekalkan hingga menjadi kebiasaan atas pengaruh kebiasaan dari orang2 di sekitar kita.

Boleh jadi Anda adalah orang yang paling pintar dan bijak di lingkup pergaulan Anda, namun bila Anda selalu saja dikelilingi oleh orang2 yang negatif, cepat atau lambat itu akan berpengaruh pada kemajuan kedewasaan Anda dan menjadi orang seperti apakah Anda nantinya. Jika Anda adalah orang yang berpendirian teguh, memang pengaruh buruk yang bisa Anda rasakan akan cukup bisa ditanggulangi atau terbatasi, setidaknya begitulah harapannya.

Tapi kemudian masalahnya adalah; ketinggian kualitas diri Anda pun jadinya akan terbatasi karena pada prinsipnya orang2 yang negatif itu akan menahan diri Anda untuk tetap tinggal pada ketinggian tertentu.

Ini berlaku baik untuk sukses yang pragmatis maupun yang hakiki (kemuliaan diri, bekal hidup sesudah mati).

Dalam contoh sukses yang pragmatis, Robert Kiyosaki adalah salah seorang contoh yang ‘baik’. Dia telah secara sadar memilih untuk dipengaruhi oleh ayahnya yang kaya, the rich dad, salah seorang orang terkaya di Hawaii yang pintar dalam membuat uang bekerja untuknya.

Dengan secara sadar memilih interaksi dengan sang ayah kaya dan belajar darinya, Kiyosaki mendapatkan banyak pemikiran dan pola pikir (mindset) baru tentang bagaimana cara menjadi kaya. Itu pada akhirnya mengarahkannya pada kesuksesan finansial dalam hidupnya.

Bila Anda bergaul dengan orang2 yang sukses, orang2 yang punya pola pikir positif yang punya keyakinan yang baik akan tanggung jawab yang harus diembannya dalam hidup, maka Anda pun akan juga menjadi pribadi proaktif yang punya kuasa untuk membentuk masa depan Anda sendiri.

Sementara itu bila Anda bergaul dengan kalangan para pesimis yang meyakini bahwa hidup ini rasanya kejam dan tak ada hal berarti yang bisa dilakukan, maka Anda pun akan mulai larut dalam pusaran kenegatifan, meskipun awalnya Anda adalah orang yang positif.

Hal ini menjadi amat penting manakala kita punya impian yang dikejar, karena segala lintasan pikiran dari diri kita akan bervibrasi pada segala keyakinan dan tindakan kita. Ambil contoh goal yang simpel saja; mengurangi berat badan hingga menjadi ideal menyehatkan. Bila Anda terus berkumpul dengan orang-orang yang makannya selalu banyak dan kebanyakan, tentunya akan jadi susah bagi Anda untuk menahan diri.

Hingga kemudian kemampuan Anda untuk bisa terus berada di jalur yang benar menuju impian akan sangat ditentukan oleh ketangguhan kepribadian Anda. Ngapain juga ambil cara yang susah? Bayangkan akan jadi betapa mudahnya manakala Anda berkumpul dengan orang2 yang punya impian yang sama, atau bahkan orang2 yang sudah pernah berada di situasi Anda dan sukses melaluinya.

Tentu saja, ini bukan berarti Anda harus memutuskan hubungan pertemanan dengan orang2 yang tak punya tujuan/ impian sama dengan Anda. Ini sekedar berarti bahwa Anda perlu membatasi jumlah kontak dengan mereka-mereka yang tidak membuat Anda jadi lebih dekat dengan impian Anda atau tidak menjadikan Anda jadi pribadi yang lebih baik. Namun dalam kasus di mana orang2 itu benar2 secara sengaja membuat Anda semakin jauh dari impian, maka tentu perlu dipertimbangkan untuk benar2 melepaskan diri dari mereka.

Sadarilah, bahwa bila Anda melingkupi diri Anda dengan hubungan pertemanan yang itu tidak membuat Anda jadi pribadi lebih baik, itu artinya Anda tidak sedang menolong diri sendiri dan juga orang lain. Ini karena peluang Anda untuk menjadi pribadi terbaik yang Anda bisa terhalang, dan itu kemudian berarti Anda tak bisa menjadi pribadi terbaik untuk bisa berkontribusi bagi orang2 di sekitar Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...