Pages

Selasa, 02 Agustus 2011

Harapan Yang Kosong

Pada suatu hari seseorang berkunjung ke rumah temannya yang bekerja sebagai petani. Ia telah lama tak saling berjumpa, ia melihat temannya itu tampak sangat menderita. Dengan penuh tanda tanya ia mulai mengajaknya bercakap-cakap.


“Sobat, apakah tahun ini hasil panenmu tak baik?”

“Aku tak mempunyai hasil panen sedikit pun,” jawab petani itu

“Oh, maaf. Tidakkah kau dapatkan hasil dari pohon-pohon kapasmu?” tanya temannya dengan hati penuh iba.

“Tidak, aku tidak menanam pohon kapas satupun, saya takut kalau kutu-kutu yang ada di benih kapas merusak pohon-pohon yang akan tumbuh”, jawab petani kembali.

“Dan bagaimana dengan gandummu?” tanyanya kembali.

“Aku tak menanam gandum juga, karena saya pikir tahun ini tidak akan turun hujan.”

“Kalau begitu kamu menanam kentang ?”

“Tidak, aku pun tidak memikirkan untuk menanam kentang, karena aku takut belalang akan menyerang dan memakan habis tanaman itu,” jawab petani lagi.

Kalau begitu tak heran bila petani tadi tak mempunyai hasil panen. Dia terlalu takut dan kuatir untuk hal-hal yang belum tentu terjadi.

Cerita tadi mengingatkan kita kepada hamba yang tidak setia yang menggali lubang untuk menyembunyikan talentanya. Seringkah kita melakukan tindakan seperti petani itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...