Pages

Minggu, 02 Mei 2010

Bermain Jailangkung


Mungkin selama ini sebagian masyarakat sudah mengetahui apa itu yang dinamakan suatu permainan jailangkung, yaitu kita memanggil suatu roh makhluk halus atau berupa yang lainnya untuk masuk kedalam suatu permainan yang dimainkan oleh orang2 banyak.

Kali ini saya akan menguraikan beberapa jenis permainan jailangkung yang biasa orang2 mainkan, beberapa permainan jailangkung yang bisa dimainkan antara lain yaitu ada yang memakai suatu lembar kertas yang besar dan kita menulis huruf abjad menurut aturan dari huruf A sampai huruf Z, begitupula dari angka nol sampai dengan angka sembilan, dan yang dipakai sebagai alat permainan tersebut sangatlah sederhana yaitu mangkok bakmi yang ditandai dengan memakai spidol bertanda panah berwarna merah ataupun memakai koin yang besar dan kedua alat tersebut kita taruh di meja dan mulailah kita memanggil roh tersebut dengan memegang mangkok ataupun koin.

Adapun jenis2 permainan yang saya mainkan beserta teman2 saya yaitu memakai rantang. dan bahan2 untuk permainan tersebut adalah sebagai berikut: yaitu sebuah rantang yang terbuat dari bahan bambu ataupun memakai bekas bakul nasi yang terbuat dari bahan bambu yang sudah tidak terpakai lagi, bekas kepala boneka atau bola plastik yang kita lubangi untuk sebagai kepala dan kita gambar menyerupai mata, hidung dan mulut, beberapa batang kayu kecil sebagai penonggak yang kita buat menyerupai seperti salib, baju kemeja bekas yang sudah tidak terpakai, satu buah bekas kunci rumah, seutas tali plastik untuk mengikat kayu, menggantungkan kunci ataupun untuk mengikat spidol, satu piring untuk sesajen tujuh macam rupa dan dua gelas untuk kopi dan teh, beberapa secarik kertas dan spidol untuk menulis, beberapa lembar kertas sembahyang yang orang2 sebut selama ini kimcua, ataupun dengan sebutan kertas sembahyang emas, beberapa pasang lilin putih dan beberapa batang dupa hio.

Cara mempersiapkan permainannya dan Cara memanggilnya adalah sebagai berikut:

Pertama-tama yang kita lakukan adalah memasang semua peralatan, baik itu secarik kertas dan sesajen yang telah kita sediakan dan mulailah kita membakar terlebih dahulu empat batang dupa hio, dan kita taruh di empat penjuru, lalu setelah itu kita menyalakan sepasang lilin putih tepat didepan jailangkung tersebut dan yang memegang cukup dua orang saja sudah bisa, yaitu satu di sebelah kiri dan yang satunya lagi di sebelah kanan, lalu mulailah kita mengambil tiga lembar uang kertas kimcua untuk dibakar, dan selanjutnya kita putar diatas kepala boneka atau kepala yang terbuat dari bola plastik tersebut dan berlanjut sampai dibawahnya sambil kita mengucapkan kata2 sebagai berikut:

Jailangkung jailangse disini ada pesta kecil2 an, datang kami undang tapi pulang kami tidak antar, dan ada beberapa teman saya yang jahil sewaktu mereka memanggil roh tersebut, mereka mengucap sebagai berikut: Jailangkung jailangse disini ada pesta besar2 an, datang kami undang, dan pulangnya minta diantar boleh2 saja, minta diantar sama siapa tinggal pilih ada si A, B dan si C.

Dan kita pun harus menunggu beberapa saat kemudian lalu masuklah roh tersebut kedalam peralatan yang telah kita sediakan tersebut, dan sewaktu roh tersebut masuk kedalam rantang mangut, maka tangan kita sudah mulai terasa agak sedikit berat tidak seperti biasanya, lalu mulailah rantang mangut tersebut bergoyang dan disaat itu pula kita langsung mulai menanyakan bahwa ini siapa yang telah masuk kedalam ini dan mulailah kita menanyakan bahwa ini cowok atau cewek, jikalau cowok mengayun ke arah depan dan jikalau cewek mengayun ke arah belakang, begitupula kita menanyakan nama kamu siapa dan tolong tulis di secarik kertas ini, adapula teman2 kami sewaktu itu menanyakan bahwa kamu itu meninggalnya secara basah atau kering, jikalau basah yaitu meninggal secara tidak wajar dalam arti kata kecelakaan atau korban pembunuhan dan jikalau kering yaitu meninggal dalam keadaan sakit ataupun mati tua. setelah kita mainkan cukup lama, maka roh tersebut meminta makan sesajen dan kopi ataupun teh yang telah kita sediakan. itulah cara2 sederhana permainan jailangkung tersebut.

Tetapi kali ini saya akan membabarkan apa yang menjadi suatu pengalaman hidup saya yang mana sewaktu itu saya telah melakukan puluhan kali bermain jailangkung bersama dengan teman2 saya yang lainnya, mereka mengajak saya dan disanalah pula saya mulai mengenal apa yang selama ini diketahui oleh orang2 banyak tentang suatu permainan tersebut.

Semuanya berawal ketika saya mendapat liburan panjang dari sekolah selama sebulan, dalam arti kata liburan panjang kenaikan kelas, dan selama sebulan penuh itu saya gunakan waktu saya untuk bermain jailangkung tersebut. permulaannya hanya sekedar rasa penasaran ingin tahu dan cuma sekedar iseng2 saja dan lama2 menjadi ketagihan, bahwa bermain jailangkung itu ternyata ada sedikit ketegangan, ketakutan dan ada sedikit sensasi pula yang kita dapatkan dari hasil permainan tersebut.

Persiapan awal kami untuk bermain jailangkung yaitu dibagi masing2 tugas, sewaktu itu saya ditugaskan untuk membeli kertas sembahyang kimcua dan dupa hio, tetapi dupa hio saya tidak pernah membeli, dikarenakan saya mengambil dari rumah saya sendiri selama sebulan penuh dan yang ada mama saya marah2 melulu soalnya dupa hio nya habis melulu dikarenakan saya ambil setiap hari, sedangkan sesajen itu kami masing2 mengeluarkan uang patungan untuk membeli tujuh macam rupa, baik itu berupa kue, roti, permen, kopi, teh dan lilin. semuanya tergantung situasi dan kondisi masing2 dompet.

Berawal pertama kali saya bermain didekat rumah teman saya didaerah jakarta utara yang lokasinya tidak jauh dari pasar. kami pun bermain didalam suatu gang, tetapi gang tersebut bukanlah gang buntu dan lebar gang tersebut hanya berukuran satu koma dua puluh lima meter persegi, kami bermain tepatnya ditengah2 gang tersebut dan disamping gang tersebut ada sebuah selokan kecil yang biasa kita kenal dengan julukan got.

Kami pun mulai bermain disana, tetapi dibelakang kami ada satu sumur tua yang konon orang2 sana bilang kalau malam disana situasinya angker, tetapi kami tidak pernah menghiraukan mau angker mau tidak masa bodo, soalnya kami beramai-ramai sekitar sepuluh orang untuk memainkan permainan tersebut dan tidak ada rasa takut sedikitpun didalam diri kami masing2 dalam arti kata pede habis.

Maka mulailah sewaktu itu ada teman saya yang memegang rantang mangut tersebut, mereka saling menuduh antara satu dengan yang lainnya seketika roh tersebut sudah masuk kedalam rantang mangut, mereka bilang kamu jangan menggoyangkan rantangnya secara sengaja dan teman saya yang satunya berkata, bahwa saya tidak menggoyangkan sama sekali dan akhirnya mereka saling percaya bahwa roh tersebut sudak masuk ke dalam rantang mangut. mereka main terlebih dahulu sewaktu jam menunjukkan pukul sepuluh malam, sebelum saya datang ke lokasi tersebut, dan setelah saya datang ke lokasi, apakah yang terjadi???

Teman2 saya semuanya sempat bingung dikarenakan roh tersebut keluar dari rantang mangut dan rantang mangut tersebut tidak bisa untuk bergoyang sama sekali, saya dan teman2 sempat heran sewaktu itu, tetapi kami semua sempat berpikir bahwa mungkin roh tersebut sudah tidak mau lagi diajak untuk bermain, tetapi teman saya tetap memanggil kembali dan mereka berdua tetap pada posisi semula memegang rantang mangut tersebut, dan ditemani pula oleh teman2 yang lainnya, maka sayapun meninggalkan teman2 saya sebentar untuk membeli rokok dan kopi diwarung yang berjarak tidaklah jauh dari lokasi tempat kita bermain tersebut.

Lalu apakah yang terjadi setelah saya meninggalkan tempat tersebut, tidak berlangsung lama kemudian roh tersebut sudah mulai kembali lagi masuk kedalam rantang mangut tersebut dan langsung menuliskan di secarik kertas yang telah kami sediakan sebelumnya, roh tersebut menulis dikertas bahwa didalam kantong celana saya, saya ada menyimpan sebuah gunting kecil, yang sewaktu itu saya pakai untuk gantungan kunci sepeda, maka secara spontanitas dia pun langsung keluar dari rantang mangut tersebut dan dia memberitahukan kepada teman2 saya melalui tulisan yang dia tulis di secarik kertas agar saya untuk tidak mendekat lagi ke rantang mangut tersebut.

Dan sekembalinya saya habis beli rokok dan kopi tersebut, teman2 saya memperingatkan agar untuk tidak mendekat dan memberitahukan bahwa dikantong celana saya ada sebuah gunting kecil dan jikalau saya mendekat boleh2 saja asalkan gunting itu dititipkan terlebih dahulu diwarung terdekat, akhirnya saya turuti kemauan teman2 saya semua, lalu saya bertanya kepada roh tersebut, kenapa kamu bisa tahu bahwa saya ada membawa sebuah gunting kecil yang saya taruh dikantong celana saya, lalu roh itu kembali lagi menulis di secarik kertas, bahwa dia takut dengan senjata tajam, yaitu berupa gunting dan akhirnya kami pun segera mengetahui bahwa bukan manusia saja yang takut dengan senjata tajam, melainkan orang yang sudah meninggal dunia dan sudah menjadi roh halus pun takut dengan senjata tajam.

Kami menikmati permainan kami secara beramai-ramai dan penuh dengan sorak sorai dari teman2 kami yang lainnya, bahkan adapula teman2 saya yang mengerjai roh tersebut dengan menyuruhnya untuk menebak berapa batang korek api yang ada didalam kotak korek api tersebut, dan adapula yang menyuruhnya untuk menebak berapa lembar uang kimcua yang ada atau dengan sebutan lainnya uang emas yang ada, dan adapula yang menanyakan berapa nilai uang emas tersebut didunia sana.

Dan roh itu kembali menuliskan bahwa uang kertas emas yang ukurannya kecil itu disana nilainya lima ribu dan bila uang emas yang besar disana nilainya lima puluh ribu, dan aktifitas didunia sana sama seperti didunia tempat kita berpijak sekarang ini, sewaktu itu kami cukup nakal, bahkan lebih dari nakal yaitu cukup lancang sekali untuk mengerjai roh halus tersebut.

Kami bermain sewaktu itu jam sudah menunjukkan pukul setengah satu malam, kami pun menikmati permainan kami dengan rantang mangut tersebut, dan tiba2 saya ada perasaan yang tidak seperti biasanya, bahwa dibelakang badan saya ada suatu aura panas, dan saya berpikir dan bertanya kepada teman2 saya bahwa ini malam kok panas banget yach, apakah sudah mau turun hujan.

Tetapi teman2 saya yang lainnya berkata kepada saya, tidak panas kok, itu cuma perasaan kamu saja, lalu ada teman saya yang lainnya bertanya kepada roh tersebut, dan roh tersebut kembali menuliskan di secarik kertas bahwa dibelakang badan saya ternyata ada sebuah roh yang lainnya, dan saya pun sempat terkesima atas pemberitahuannya, maka secara spontanitas sayapun segera bergeser dari tempat tersebut.

Lalu permainan kami tetap berlanjut seperti biasanya. dan waktu tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul dua pagi, tiba2 ada sebuah batu kecil jatuh tepatnya dari atas langit dan bukan dari arah depan maupun dari arah belakang, lalu kami pun masing2 mulai bertanya kepada teman2 kami yang lainnya, bahwa batu itu berasal dari mana, mereka semua pada kebingungan dan mereka menanyakan kepada roh tersebut, dan roh tersebut kembali menuliskan di secarik kertas bahwa itu perbuatan kuntilanak.

Kami semua sempat kaget dan ada salah satu teman kami yang sudah mulai ketakutan dan semua berawal dari diri dialah kami semua kocar kacir tidak karuan, kami semua bangkit dari jongkok dan duduk lalu mulailah kami masing2 berlari untuk menyelamatkan diri, sewaktu menyelamatkan diri sayapun sempat menginjak badan teman saya sendiri dan ada teman saya kakinya kecebur selokan sewaktu itu, dan ada pula yang sendalnya ketinggalan di lokasi bermain, maka berakhirlah pula permainan kami di pagi itu.

Merasa penasaran dengan permainan kami sewaktu kemarin itu, maka hari ini kami lanjut bermain tetapi kali ini kami bermain di lokasi yang berbeda, tentunya dengan tantangan yang berbeda pula, kali ini kami bermain di salah satu rumah kosong, yang konon banyak hantu, jin, kuntilanak ataupun genderuwo, menurut informasi penduduk sana, bahwa penduduk sana sering melihat adanya penampakkan bayangan hitam tinggi dan sering
melihat ada satu penampakkan hantu wanita yang memakai baju daster berwarna putih, tetapi saya dan teman2 tidak mau terlalu mempedulikan, soalnya kami khan beramai-ramai jadi rasa takut sedikitpun tidak ada.

Mulailah sewaktu itu kami mempersiapkan segala keperluan untuk permainan tersebut dan permainan dimulai sewaktu jam menunjukkan pukul sepuluh lewat dua puluh menit, kami pun beramai-ramai mulai memasuki rumah tua tersebut yang konon kata penduduk disekitar rumah tersebut angker, tetapi masa bodo tidak peduli, justru yang kami cari selama ini yaitu tantangan, semakin angker, maka semakin kami pun merasakan penasaran.

Kami dan teman2 pun mulai memanggil, ternyata kali ini cepat sekali masuknya kedalam rantang mangut tersebut, dan sewaktu itu kondisi rantang mangut tersebut saya yang memegangnya bersama teman saya, sayapun sempat kaget kok ini tidak seperti biasanya dalam arti kata kok berat sekali dan kencang sekali goyangannya, saya dan teman2 yang lainnya mulai kebingungan dan mulai menanyakan kepada rantang mangut tersebut, bahwa apa yang telah masuk kedalam rantang mangut ini, ternyata yang masuk kedalam rantang tersebut adalah jin penunggu rumah, dan dia langsung meminta untuk dibakarkan rokok dan kelapa muda, sedangkan kami kebingungan mau cari kemana malam2 begini kelapa muda, yang ada kami kasih kopi dan teh, selanjutnya terserah dia mau memilih yang mana itupun dia mau yach syukur tidak mau yach sudah, akhirnya dia pun mau juga.

Dan permainan sempat berlangsung cukup lama dan tidak lama kemudian datang teman saya yang lainnya, salah satu teman saya ini tidak percaya akan hal2 yang berbau tahayul dikarenakan teman saya yang berlainan kepercayaan dengan saya, dan dia mulai menanyakan kepada rantang mangut tersebut seraya menantang sambil berdiri dan menunjuk serta menampar kepala rantang mangut. dan apakah yang terjadi???

Jin tersebut sempat mengamuk dan membawa rantang tersebut sampai terangkat ke atas hampir satu meter seraya ingin menyerang teman saya, dan sayapun dan teman2 yang lainnya kewalahan untuk memegang rantang mangut tersebut, maka akhirnya permainan malam itu kami sudahi sewaktu jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

Dan sesudah itu keesokan harinya apa yang di alami oleh teman saya setelah dia melakukan perbuatan yang tidak sopan tersebut??? teman saya tidak bisa bangun dari ranjangnya selama tiga hari berturut-turut dikarenakan satu anggota tubuhnya merasakan sakit yang luar biasa dan dia sempat berkata kepada saya, bahwa saya menyesal telah melakukan perbuatan tersebut, tetapi saya hanya bisa berkata kepada diri dia bahwa itu kesalahan diri kamu sendiri, jikalau diri kamu tidak percaya akan hal2 yang sedemikian rupa, jadi mendingan diam saja daripada kamu menentang, maka inilah hasil yang kamu dapati sekarang ini.

Permainan tetap dilanjutkan hari demi hari dan kali ini kami bermain hanya berdua saja, mungkin sangking kecanduan bermain jailangkung kata orang2 banyak tetapi kami berdua tetap tidak peduli apa kata2 orang selama ini dan yang terpenting kami tetap bisa bermain setiap hari mumpung sekolah lagi liburan panjang.

Kali ini kami bermain tepatnya diseberang rumah teman saya, dan disana ada satu bidang kapling tanah kosong, tidak tahu itu tanah punya siapa, yang penting kami bisa bermain disana. waktu itu jam menunjukkan pukul sebelas malam, lalu mulailah kami mempersiapkan peralatan yang diperlukan, sewaktu itu kami membuat kepala rantang mangut tersebut memakai kepala boneka bekas yang orang2 sudah buang, tetapi kami ambil dan kami manfaatkan untuk dijadikan kepala jailangkung, mulailah kami bermain berdua, sewaktu itu kondisi gelap gurita sampai2 telapak tangan kita sendiri saja tidak kelihatan, dan semuanya mengandalkan sepasang lilin putih yang kita nyalakan.

Permainan di mulai kali ini masuknya agak sedikit lama tidak seperti biasanya, dan banyak pula nyamuk menyerang diri kita ini, maklum sewaktu itu saya masih sekolah tingkat smp kelas dua jadi kemana-mana masih memakai celana kodok dalam arti kata celana pendek, sampai2 saya membeli sari puspa dulu dan langsung memakainya berbarengan dengan teman saya saat itu juga, kalau tidak bisa habis darah saya di gigit oleh nyamuk tersebut, maklum nyamuk disana genit2 semuanya.

Tidak berlangsung cukup lama kemudian masuklah roh tersebut kedalam rantang mangut dan mulailah kami menanyakan bahwa ini yang masuk kedalam sini berupa apa, dan ini cowok atau cewek, atau yang lainnya, jikalau cowok ke depan dan cewek ke belakang, ternyata yang masuk roh nenek2, pantas saja goyangannya tidaklah sekencang apa yang pernah saya alami sebelumnya. dan kami pun mengajaknya untuk bercanda ria sewaktu itu, soalnya goyangan rantang mangutnya tidaklah kencang dan kami pun pasti tahu bahwa nenek2 itu tidak mungkin galak dikarenakan sudah lanjut usia, maklum waktu itu kami agak sedikit nakal dan lancang, tetapi masih dalam batas yang sewajarnya.

Sewaktu kami bermain dan sedang menanyakan roh nenek tersebut, secara tiba2 ada seekor tikus melintas dekat samping kaki saya dan jantung saya serasa hampir terlepas dikala itu, dan teman sayapun sempat pula kaget dikarenakan secara spontanitas badan saya bergerak untuk mengelak, tetapi permainan tetap berlanjut. teman saya menanyakan kepada roh nenek tersebut bahwa meninggalnya dikarenakan apa???

Roh nenek tersebut menjawab dengan menulis di secarik kertas yang telah kita sediakan berikut spidolnya, bahwa diri dia meninggal dikarenakan sakit tua, maka secara spontanitas juga saya sempat tertawa terbahak-bahak dan mengetawai teman saya sendiri, saya berkata kepada teman saya, dia itu nenek2 pasti meninggalnya dikarenakan lanjut usia. kamu ini bagaimana sich masa tidak mengetahuinya, jadi kami berdua pun tertawa terbahak-bahak. sewaktu asyiknya bermain dengan rantang mangut yang berisi roh nenek tersebut dan secara tiba2 saya melihat dibelakang rantang mangut tersebut yang berjarak sekitar dua meter, bahwa disana ada penampakkan berupa sepasang mata berwarna merah dengan sorotan tajam melihat ke arah diri saya ini, tetapi saya tidak mau mengasih tahu kepada teman saya sendiri dikarenakan saya takut diri dia nanti bisa kaget setengah mati, maka saya bicara secara perlahan-lahan kepada teman saya, saya bilang kita sudahi saja permainan ini hari dan kita berlanjut esok hari saja. dan akhirnya kita pun pamit sama roh nenek tua tersebut.

Dan keesokan harinya kami pun tetap melakukan aktifitas yang sama, yaitu bermain jailangkung lagi. maklum sewaktu itu kami sedang lagi getol2 nya. kali ini kami bermain agak malam yaitu sekitar jam dua belas lewat, setelah kami habis bermain supernintendo, maka dilanjutkan dengan bermain jailangkung dan tetap saja kami bermain hanya berdua, tetapi kami bermain ditempat yang berbeda. yaitu kami bermain disamping rumah teman saya punya nenek, disamping rumah teman saya punya nenek itu ada sebuah gang dan gang itu juga tidaklah buntu, tetapi kali ini gangnya agak kecil yaitu lebarnya cuma satu meter saja, kami pun bermain tepat ditengah2 gang tersebut.

Kami mulai mempersiapkan alat2 yang diperlukan layaknya seperti biasa, dan kami pun mulai memanggil roh2 tersebut untuk masuk kedalam rantang mangut, ternyata tanpa di duga cepat sekali masuknya dan kami pun seperti biasanya mulai menanyakan bahwa ini yang masuk kedalam rantang mangut bentuknya apa, bentuk roh, jin, kuntilanak atau genderuwo, begitupula cowok atau cewek, seketika itu juga rantang mangut tersebut
menjawab di secarik kertas yang telah kami persiapkan, bahwa dia adalah roh manusia yang baru meninggal hari ini.

Kami berdua sempat tertegun sejenak dan sempat berpikir bahwa disamping rumah nenek teman saya berjarak sekitar lima meter, disana baru ada yang meninggal dunia dengan ciri2 cowok orang tua kisaran umur sekitar lima puluh tahun, dan saya kembali menanyakan roh tersebut. saya bertanya umur kamu berapa tahun dan dia menjawab sekitar lima puluh tahun, seketika itu juga kami berdua duduk terpaku seperti tidak bisa untuk menggerakkan angota tubuh kami dan hanya tatapan mata yang saling melihat antara satu dengan yang lainnya. kami berdua sempat kaget setengah mati tetapi itu berlangsung hanya sementara saja dan kami mencoba untuk tidak peduli, dan kami main seperti biasa layaknya.

Disaat kami sedang asyik2 nya bermain berdua, secara tiba2 ada suatu bau yang sangat menyengat hidung, yaitu seperti bau daging busuk yang datang dari arah depan tepat melewati kami berdua menuju ke arah belakang, dan kami pun mulai menanyakan kepada rantang mangut tersebut, bahwa itu apa sebenarnya yang
lewat tadi, dan roh dari rantang mangut tersebut menjelaskan kepada kami berdua, bahwa yang lewat itu juga adalah roh manusia, tetapi dia meninggal dikarenakan suatu kecelakaan yang merengut nyawanya, dan kami pun menanyakan kembali kepada rantang mangut tersebut, bahwa emangnya ada berapa banyak sich roh
dibelakang rantang mangut ini.

Seketika itu juga rantang mangut tersebut menonggak ke arah belakang, dan kami pun mendapat jawabannya, dia bilang kepada kami bahwa ada sekitar lima belas roh yang menanti, kami berdua kaget setengah mati dan apa yang kami lakukan setelah itu???

Kami berdua lari terbirit-birit sampai didepan gang, dan kami pun meninggalkan begitu saja peralatan tersebut, dan kami pun menunggu hingga sang fajar terbit baru kami memberanikan diri untuk mengambil peralatan permainan jailangkung, lalu setelah mengambil peralatan tersebut, kami berdua berbicara bahwa nanti malam kita main di tempat yang lain saja dan jangan di sini lagi, ini terlalu gawat penunggunya banyak sekali, seketika itu juga meledaklah canda dan tawa kami berdua. maka kami berdua pulanglah ke rumah masing2.

Sang fajar mulai tenggelam dan beranjak malam seketika itu juga kami menghubungi teman2 kami yang lainnya dan kami pun mulai mengajak diri mereka untuk melakukan permainan jailangkung tersebut, tetapi kali ini kami hanya cuma empat orang saja termasuk diri saya sendiri, dan teman sayapun menanyakan kepada orang2 banyak, bahwa di manakah lagi ada tempat terangker dan paling ditakuti selama ini oleh masyarakat setempat, dikarenakan ada satu teman saya yang paling nekat dan paling berani. maka kami pun diberitahu oleh masyarakat setempat bahwa ada tempat yang paling angker selama ini dan kami pun secara bersama-sama menuju kesana.

Mulailah seperti biasa yang kami lakukan sebelumnya yaitu mempersiapkan alat2 dan sesajen yang diperlukan, sewaktu itu kami bermain pada waktu kira2 menunjukkan pukul setengah dua belas malam, tetapi kali ini kami berempat sungguh teramat kaget yang sangat luar biasa dikarenakan saya yang memegang rantang mangut itu terasa sangatlah berat hampir sama kejadiannya sewaktu kami bermain didalam rumah kosong yang waktu itu rantang mangut tersebut dimasuki oleh jin penunggu rumah.

Ketika yang kita undang baru masuk kedalam rantang mangut, maka seketika itu juga dia langsung saja mematikan sepasang lilin yang telah kita nyalakan sebelumnya, dan kami berempat sempat pula penasaran, bahwa ini roh apakah yang telah masuk kedalam rantang mangut ini, maka kami pun mulai memberanikan diri dan bertanya langsung kepadanya dalam kegelapan dan cuma hanya mengandalkan cahaya bulan, dan dia langsung menjawab di secarik kertas yang telah kita sediakan, bahwa diri dialah kuntilanak, kami pun merasa heran dengan kehadirannya kenapa kok kuntilanak tersebut langsung mematikan sepasang lilin yang telah kami nyalakan, lalu dia menulis lagi untuk menjelaskannya, bahwa dia tidak suka dengan sesuatu yang menyilaukan diri dia, dan kami berempat pun segera memahami maksudnya tersebut.

Tetapi tidak berlangsung lama kemudian, ada salah satu teman saya mulai jahil, teman saya mulai berdiri dan mulai kembali menyalakan lilin tersebut digenggaman tangannya, maka apa yang terjadi, kuntilanak itu kembali mengamuk dan mengangkat rantang mangut setinggi-tingginya dan mengejar teman saya, maka tak ayal lagi saya berdua dengan teman saya yang memegang rantang mangut itupun ikut terbawa dan ikut pula berlari, teman saya bilang ke saya, tolong pertahankan dan jangan dilepas rantang mangut ini, jikalau sampai
terlepas, maka rantang mangut tersebut bisa terbang dan diri kita pun dalam suatu mara bahaya.

Saya dengan sekuat tenaga bersama teman saya mempertahankan agar tidak terlepas dari genggaman tangan kami masing2, dan kami pun ingin segera mengakhiri permainan ini dengan cara menjatuhkan rantang mangut tersebut ke tanah, tetapi yang terjadi malah kuntilanak tersebut memukul wajah kami berdua dengan rantang mangut, diri dia seakan tidak menerima dipermainkan oleh kami berempat, dan seketika itupula saya dan teman saya ingin menaruh rantang mangut tersebut ke tanah, yang ada malah kami berdua saling tarik menarik dengan kuntilanak tersebut, kami menarik agar rantang mangut itu bisa segera turun kebawah, sedangkan kuntilanak tersebut memberontak dan melawan dengan arah yang sebaliknya, maka seketika itu semua teman2 saya ikut membantu agar rantang mangut tersebut bisa turun menyentuh tanah, maka alhasil pula bisa menyentuhnya, dan setelah kejadian tersebut, maka kami pun berempat mengakhiri permainan ini.

Betapa sangat berdosa sekali diri saya ini sewaktu itu, bahwa saya telah mempermainkan makhluk halus tersebut dan itu membuat suatu pembelajaran untuk diri saya sendiri, bahwa hargailah setiap kehidupan semua makhluk, maka secara tidak langsung kita telah menghargai diri kita sendiri, dan janganlah sekali-kali mencoba untuk mempraktekkan apa yang saya tulis diatas notes ini.


Di tulis oleh : Hian Cing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...