Kata sebuah lirik lagu, jatuh cinta itu berjuta rasanya. Orang seakan lupa diri kalau sedang merasakan getaran manis rasa sayang pada lawan jenisnya. Semuanya terasa indah pada saat pernikahan tiba. Jika masih tahap sekadar naksir, jatuh cinta bisa sering membuat deg-degan. Pokoknya jatuh cinta itu, kata penyanyi Syahrini, “sesuatu banget”.
Jatuh cinta muncul kerap tanpa diduga. Dan, jatuh cinta ternyata memiliki sisi positif yang sebaiknya Anda mengerti. Ada beberapa alasan mengapa jatuh cinta itu perlu.
Orang jatuh cinta akan merasa hebat.
Semangat dan optimisme seseorang akan menguat. Ini terjadi akibat keluarnya hormon dopamin yang muncul seiring terjadinya rasa sayang. Hormon tersebut membuat Anda bahagia dan mampu menatap sesuatu lebih positif.
Menurunkan berat badan.
Prosesnya tidak terjadi secara instan. Jatuh cinta menyebabkan tubuh Anda menyetimulasi norepinephrine yang membantu menghasilkan adrenalin. Zat ini akan menekan nafsu makan Anda. Makanan yang masuk perut pun menjadi terbatas.
Jatuh cinta membuat Anda cerdas.
Pasalnya, hormon yang meningkatkan kemampuan memori jumlahnya meningkat seiring dengan pertumbuhan sel-sel otak yang baru.
Terlihat awet muda.
Selama jatuh cinta, tubuh juga memroduksi hormon oksitosin yang memicu pelepasan DHEA. DHEA merupakan hormon pemicu pemulihan sel pada tubuh.
Melindungi kesehatan jantung.
Romantisme akan membuat kadar hormon kortisol penyebab stres menurun. Stres kerap dihubungkan dengan resiko terkena serangan jantung.
Sumber: http://sidomi.com/82551/fakta-kesehatan-di-balik-jatuh-cinta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar