Banyak orang bertanya-tanya tentang apa sih yang dimaksud dengan "Suara Hati" itu? suara yang seperti apa? mengapa kita tidak bisa mendengarkannya? apakah suara hati sama dengan pikiran kita? apakah benar hati kita bisa bersuara?
Segala Pertanyaan-pertanyaan di atas sesungguhnya mencerminkan ketidaktahuan kita tentang, pikiran kita, gerak bathin kita, dan lebih spesifik lagi bahwa ternyata kita belumlah mengenal diri kita sendiri. Maka dari itu... untuk mendengar "Suara Hati"mu ... Lihatlah ke dalam dirimu ... "Looking inside your Heart, and Listen the sound from your Heart"
"Hati" bahasa mandarinnya 心 (xin) / Heart. Sedangkan yang dimaksud Pikiran (意) / Mind sesungguhnya adalah "Suara Hati" itu sendiri, mengapa? mari kita perhatikan karakter Mandarin dari Pikiran ( 意) yang terdiri dari dua karakter yaitu 音 (Yin = Suara) di atasnya 心 (Xin = Hati). Jadi kalau diperhatikan ternyata karakter Pikiran dalam bahasa Mandarin itu yang juga merupakan "Suara Hati".
Nah jadi disini orang yang dapat mendengarkan 'Suara Hati'nya artinya ia memiliki pikiran yang tenang dan jernih, sehingga semua gerak-gerik pikirannya dapat terbaca dengan jelas. Hanya saja, mampukah kita menjaga hati dan pikiran untuk tetap jernih? betapa sulitnya mensucikan hati dan pikiran itu sendiri, namun kita bisa memulainya dengan mencoba untuk melihat ke dalam hati kita, untuk mengenal lebih jauh PIKIRAN atau SUARA HATI kita.
Nah setelah mengetahui arti dan definisinya kita dapat lebih jelas dan jauh lebih mengerti. Sesungguhnya semua orang memiliki 'Suara Hati, bahkan bukan sekedar suara juga ada seperti "Jeritan Hati" atau "Teriakan Hati" sudah dapat ditebak artinya kondisi seseorang dalam keadaan yang gundah, banyak persoalan.
"Ketenangan Hati, Kedamaian Hati, dan Keindahan Hati" semua adalah gambaran dari keadaan hati bukannya "Suara Hati" tetapi sudah dapat ditebak, bila keadaan hati anda seperti yang digambarkan diatas.. sudah pasti suara yang terdengar pun pasti akan indah, merdu dan memliliki getaran yang luar biasa dasyat....
Sesungguhnya siapapun yang memiliki 'Terang di Hatinya" akan dapat dengan mudah melihat seluruh "Isi Hatinya" Dan demikian pula siapapun yang memiliki "Hati yang Jernih" maka Ia akan dapat mendengar "Suara Hati yang keluar dengan sangat jernih, begitu bening dan indah di dengar.
Bagi kita semua yang hatinya masih ter'cemar', ter'polusi' maupun ter'kontaminasi', JANGAN SEDIH dan PATAH HATI... karena sesungguhnya "Suara Hati" yang masih penuh dengan gejolak dan riak inilah yang LUAR BIASA. Dengan memperhatikan suara ombak yang bergelora di hati kita, semakin mengenal diri kita, semakin jelas menunjukan siapa diri kita, kondisi-kondisi pikiran kita... semua kekalutan, ketakutan, dan semua persoalan yang terpendam dalam hati kita, ternyata memiliki suaranya sendiri-sendiri. Suara-suara itu ibarat lagu, ada yang berwarna soft, rock, pop, jazz, hip-hop, dan lainnya... Sehingga kita juga dapat lebih mengenali karakter "HATI (心) dan Pikiran (意) kita.
Bila kita telah melihat dan mendengar semua "Suara Hati" kita, maka sudah seharusnya kita bertambah dalam kebijaksanaan. Jangan hanya mengeluh dan menyalahkan semua keadaan, tetapi berusaha untuk menciptakan "Symphoni Suara Hati" yang Harmonis, Merdu dan Indah, walalu penuh dengan karakter hidup kita. Semua orang dapat melihat, mendengar "Suara Hati" anda melalui "Raut Muka", senyuman, dan Senandung Lagu yang kita lantunkan pada saat-saat tertentu.
"Suara Hati" kita melambangkan "Suasana Hati" kita dan sudah tentunya akan menunjukan "KARAKTER" kita. Sudah waktunya untuk membuat hidup kita menjadi lebih indah, lebih berwarna, lebih bervariasi, dengan dentingan nada-nada indah kehidupan yang terpancar dari Hati dan Pikiran kita semua. Maka mulailah dengan ber"HATI-HATI" dimanapun kita berada.
Dengarkan Suara Hati kita apakah penuh dengan kejujuran, kepalsuan, kemunafikan, keberanian, atau kedamaian. Apakah kita adalah seorang yang pandai menyembunyikan suara yang sebenarnya. Bila kita tidak mampu mendengar suara hati kita sendiri, bagaimana bisa mengerti orang lain apalagi mendengar suara hati atau jeritan hati orang lain?
Banyak kasus yang terjadi karena kita tidak mendengarkan suara hati, apalagi suara nurani, akhirnya terjeblos dalam kepalsuan, kemunafikan, dan akibatnya pendustaan dan penghianatan mudah terjadi.
Memang hidup adalah pilihan, dan hak setiap orang untuk memilih jalan hidupnya sendiri, tetapi kita pun harus mampu mendengar keluh kesah orang lain, keluh kesah orang yang kita sayangi, orang yang kita perhatikan. apakah selama ini kita selalu menuntut orang lain untuk mendengarkan kita, atau kita telah mau berusaha untuk mendengarkan orang lain pula.
Bersikap jujur pada diri sendiri memang sulit dan sangat amat sulit, tetapi minimal tidak menipu suara hatimu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar